BEGINI RASANYA

Diam

Menelan semua gelisah

menelan semua gundah

Diam

Tak tahu esok makan apa

hanya percaya ada Tuhan, yang tak akan mengijinkan hambanya lapar

Diam

Begini rasanya

merasakan semua sakit

bercerita hanya akan dihina

Diam

begini rasanya

merasakan semuanya sendiri

memanggul beban

dan tak bercerita apapun kepada siapapun

Diam begini rasanya menjadi Bapak mungkin

yang diam, dan hanya berdoa diam diam tanpa keluh

ISTIMEWA

Aku menunggumu cemas

Aku mendoakanmu harap

Aku tak tidur mencarimu kemanapun kau ada

Kau marah

Aku merawatmu dengan sabar

Saat kau sakit tak berdaya

Aku ingin saat aku sakit kau ada, menolongku

Kau ada, tapi diam tak peduli

Kau ingin aku mati lekas, hingga kau bebas

Aku menunggumu yang semalaman tak pulang

Aku merawatmu lekas, agar kau cepat sembuh

Tanpa banyak kata atau apapun

Banyak sabar kataku, pada aku

Kata-katamu menyakitkan dan aku ingin usai

coba kau rawat sendiri lukamu itu

Coba kau rawat sendiri sakitmu itu

Coba kau minta mereka yang kau bela itu merawatmu

Coba saja, seberapa hebat mereka bisa

lalu KATAMU

” KAMU TAK SEISTIMEWA ITU ” padaku

aku diam, beserta hatiku yang entah bukan berkeping tapi hilang

Jadi jangan salahkan aku lagi, jika aku tak lagi punya hati

dan menjadi setan katamu

DOAMU, MATIKU

Aku selalu mendoakan keselamatanmu

Pada pagi dan petang, beserta 5 waktuku

Aku selalu mendoakan kesehatanmu

Pada pagi dan petang, beserta 5 waktuku

Aku selalu mendoakanmu tepat pada jam 00.00

Saat semesta tak bis aberdalih

Lalu selisih datang

Ditengah banyak kehilanganku dan beku – bekuan yang tak bisa lagi ku ada

Kau mendoakanku untuk mati

Lebih cepat dari doa-doa sumpah serapahku

Demi dia yang ada dihatimu

Aku aamiinkan, semoga kau bahagia dan tak pernah menyesal dengan harapmu

Aku tahu sekarang seberapa sayangmu,

tak ada

Aku adalah pengisi waktu luangmu saja

TIDURLAH DENGAN TENANG

matamu menghitam

” iya aku selalu tidur pagi, biarkan saja tak mengapa, tak ada yang peduli”

wajahmu kusut

” biarkan saja, tak ada yang peduli, mereka lebih peduli saat orang lain bilang selalu tidur jam 3 menjadi gila karena jatuh cinta. Aku ? tidur jam tiga? biar kutelan sendiri, tak ada yang peduli”

Tapi aku peduli

” kamu kematian,jelas kamu peduli”

Hhahahahhaha, kau mengenaliku rupanya

” aku tahu kamu, aku bersedia datang padamu, menggenggam tanganmu, kapanpun kamu mau, tangguhkan sebentar”

kenapa? bukankah kau ingin aku ?

” aku dirikan masjid sebentar buat orang tuaku dan rumah bagi mereka yang tak lagi punya bapak ibu”

Kenapa?

” aku peduli, itu kenapa aku ingin memelukmu lekas, itu kenapa aku ingin ada bersammau segera, aku tahu rasanya pedih, kau tahu rasanya tidak di support sama sekali, kau tahu rasanya dihardik, aku tahu rasanya dibuang”

Tidurlah

” buat apa?aku ingin menikmati mataku selagi aku bisa melihat, sebentar lagi aku denganmu, ga ada yang peduli aku tidur jam berapa, mereka lebih peduli pada bajingan itu, yang tidur jam tiga hanya karena mabuk cinta, mereka lebih peduli pada TAI itu yang katanya hampir gila karena cinta, aku ? tak apa.”

Tidurlah sebentar saja

” aku selalu menguatkan, aku selalu ada untuk yang lain, tapi mereka tak pernah ada jika aku butuh ada”

Maka itu kau mendendam

” kamu lebih tahu, dadaku sakit lagi, jangan dulu….aku hanya ingin masjid dan sebuah panti asuhan, ijinkanlah “

Tidurlah sebentar saja, percayalah, kau sudah kelelahan aku tahu

” tak ada yang peduli, biarkan . mereka lebih peduli pada dia yang tidur jam 3 dan membiarkan anak-anak dan istrinya kelaparan demi cinta yang ditangguhkan”

Tidurlah

” baiklah, aku akan tidur bersamammu sekarang, ambil aku “

BAIKLAH

1 2 3 4 5 32