ISTIMEWA

Aku menunggumu cemas

Aku mendoakanmu harap

Aku tak tidur mencarimu kemanapun kau ada

Kau marah

Aku merawatmu dengan sabar

Saat kau sakit tak berdaya

Aku ingin saat aku sakit kau ada, menolongku

Kau ada, tapi diam tak peduli

Kau ingin aku mati lekas, hingga kau bebas

Aku menunggumu yang semalaman tak pulang

Aku merawatmu lekas, agar kau cepat sembuh

Tanpa banyak kata atau apapun

Banyak sabar kataku, pada aku

Kata-katamu menyakitkan dan aku ingin usai

coba kau rawat sendiri lukamu itu

Coba kau rawat sendiri sakitmu itu

Coba kau minta mereka yang kau bela itu merawatmu

Coba saja, seberapa hebat mereka bisa

lalu KATAMU

” KAMU TAK SEISTIMEWA ITU ” padaku

aku diam, beserta hatiku yang entah bukan berkeping tapi hilang

Jadi jangan salahkan aku lagi, jika aku tak lagi punya hati

dan menjadi setan katamu

DOAMU, MATIKU

Aku selalu mendoakan keselamatanmu

Pada pagi dan petang, beserta 5 waktuku

Aku selalu mendoakan kesehatanmu

Pada pagi dan petang, beserta 5 waktuku

Aku selalu mendoakanmu tepat pada jam 00.00

Saat semesta tak bis aberdalih

Lalu selisih datang

Ditengah banyak kehilanganku dan beku – bekuan yang tak bisa lagi ku ada

Kau mendoakanku untuk mati

Lebih cepat dari doa-doa sumpah serapahku

Demi dia yang ada dihatimu

Aku aamiinkan, semoga kau bahagia dan tak pernah menyesal dengan harapmu

Aku tahu sekarang seberapa sayangmu,

tak ada

Aku adalah pengisi waktu luangmu saja