CURANG

Aku terduduk, lelah, lunglai

Menetes gemuruh ragaku, tersujud tak tahu arah

IBU

ketika ibu menumbuh nenek kakek utuh menjagamu, memberi kasih tercurah

Bapak

Ketika Bapak menua, nenek masih merindukanmu, memberimu restu segala arah

Aku menetes tanpa arah

Tak tahu harus menahan

IBU – BAPAK

aku katakan curang, sekarang aku belantara sendiri tanpa kalian

Berjalan entah sampai kapan, aku hanya ingin pelukan

Luka, lelah, tanpa arah………..

IBU-BAPAK

Kadang dalam sunyi itu yang kusebut, ada luka yang entah kapan sembuh

Dan kupastikan tak akan pernah sembuh

Tapi aku harus berjalan dengan derai

Ibu-Bapak

Aku kangen dan hanya bisa memelukmu dengan doa dan air mata

Aku kangen sungguh

BARISTA

Aku duduk didepan barista

Memesan kopi paling pahit


Tanpa diramu rumit


Kau duduk disampingku


Menawarkan latte yang katamu lebih candu


Kubilang kuatkan dirimu,sebelum kau menguatkanku


Jika air mata masih menetes dimatamu


Maka pergilah,kau tak pernah berguna dibandingkan kopiku