THE FAULT in OUR STARS

Sebenarnya tidak cukup yakin akan mampu menulis kembali review tentang film magic satu ini, bagaimana mungkin saya bisa menuliskan kemali karena dada merasa sesak tiba tiba saat mengingat kisah mereka yang luar biasa. Anak muda tak harus dijejali dengan adegan robotic, vampir atau peperangan, sesekali mereka tak perlu fantasi dalam cerita hidup mereka. Kebetulan saya menontonnya di Kuningan city jam tayang 15.40

Baiklah mari kita mulai bercerita tentang ” THE FAULT in OUR STARS “tumblr_mm2werLF8b1sojnpqo1_500

Hazel Grace adalah seorang gadis berusia 17 tahun penderita kanker tiroid yang sudah menyebar keparu paru. Sehari hari Hazel sudah harus menyeret tas yang berisi tabung oksigennya dan menggunakan kanula untuk membantu pernapasannya karena paru parunya sudah tak berfungsi lagi secara maksimal. Ibunya pun memutuskan untuk berhenti bekerja supaya bisa mengawasi Hazel sepenuhnya. Hazel bukan seorang gadis biasa, dia berusaha senormal mungkin menjalani kehidupannya.

Hazel selalu menganologikan hidupnya seperti granat yang setiap saat bisa meledak dan menyakiti siapapun yang ada disekelilingnya.

Dan sampai akhirnya dia bertemu August Waters seseorang yang penuh kemagic an luar biasah. August sendiri adalah seorang penderita ostesarkoma yang kaki kanannya telah diamputasi dan dinyatakan bebas kangker selama satu setengah tahun. Berawal dari sebuah buku kesukaan Hazel, The Imperial Affliction, Hazel dan august memulai hidup yang luar biasa. Bersama August seoarng Hazel belajar tentang arti cara mencintai.

August Waters merupakan lelaki yang HOT, pintar, optimis. Impian August adalah melakukan sesuatu yang besar sehingga namanya selalu diingat, dan ketakutan terbesarnya adalah suatu hari dia akan dilupakan ” i fear oblivion. I fear it like a proverbial blind man who’s afraid of the dark “

Seorang Hazel sperti yang digambarkan oleh august dia seperti natali portman yang punya pemikiran yang logis, saat ketakutan August muncul , Hazel akan menjawab apa adanya ” there will be no one left to remember Aristotle or Cleopatra, let alone you “

Hazel ini ” she walks lightly upon the earth “

Film ini sangat heartwarming, Hazel dan August menolak menerima bahwa mereka dikalahkan oleh kanker, mereka benci dengan anggapan klise orang orang penderita kanker adalah orang orang yang berani dan kuat berperang menjalani penyakit mereka. Kata August ” dont tell me you are one of those people who becomes their disease, i know so many people like that. Its disheartening.

Saat melihat film ini siapkan tissue yah, kemarin saya lupa membawanya. yang ada hanya mengumpul sesak didada dan ga lega karena ga jadi menangis 🙂 .