Sudah Rabu

“Sudah rabu,

Aku terdiam pada kelu

Sudah rabu, dan masih saja aku rindu

 

Sudah rabu,

Dan aku memutuskan untuk berhenti

Bukan karena tak sanggup pergi

Tapi agar kau tak terbebani, karena kaupun tau sebesar apa rasa rindu itu

Karena bukan berrati melupakan dia yang pernah menemani dalam segala kondsi

Tapi bagaimana aku harus memaafkan diri, hati dalam segala emosi atas kejadian lalu, sekarang dan akan datang

Dan tentang bagaimana mengikhlaskan bukan karena membuang, melupakan, membenci, melainkan masih tetap mencintai

Sudah rabu,

dan aku masih tergebu

membisikkan pada bumi untuk bertriak pada langit shafnya

 

Sudah rabu,

Dulu aku melukaimu

Kemarin kamu melukaiku

Kita sama sama terluka

Tapi tidak jika jikakita saling terluka

Kita hanya lupa bahwa pernah saling mencintai,

 

Sudah Rabu

Aku harus bergegas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *