DOAMU, MATIKU

Aku selalu mendoakan keselamatanmu

Pada pagi dan petang, beserta 5 waktuku

Aku selalu mendoakan kesehatanmu

Pada pagi dan petang, beserta 5 waktuku

Aku selalu mendoakanmu tepat pada jam 00.00

Saat semesta tak bis aberdalih

Lalu selisih datang

Ditengah banyak kehilanganku dan beku – bekuan yang tak bisa lagi ku ada

Kau mendoakanku untuk mati

Lebih cepat dari doa-doa sumpah serapahku

Demi dia yang ada dihatimu

Aku aamiinkan, semoga kau bahagia dan tak pernah menyesal dengan harapmu

Aku tahu sekarang seberapa sayangmu,

tak ada

Aku adalah pengisi waktu luangmu saja

TIDURLAH DENGAN TENANG

matamu menghitam

” iya aku selalu tidur pagi, biarkan saja tak mengapa, tak ada yang peduli”

wajahmu kusut

” biarkan saja, tak ada yang peduli, mereka lebih peduli saat orang lain bilang selalu tidur jam 3 menjadi gila karena jatuh cinta. Aku ? tidur jam tiga? biar kutelan sendiri, tak ada yang peduli”

Tapi aku peduli

” kamu kematian,jelas kamu peduli”

Hhahahahhaha, kau mengenaliku rupanya

” aku tahu kamu, aku bersedia datang padamu, menggenggam tanganmu, kapanpun kamu mau, tangguhkan sebentar”

kenapa? bukankah kau ingin aku ?

” aku dirikan masjid sebentar buat orang tuaku dan rumah bagi mereka yang tak lagi punya bapak ibu”

Kenapa?

” aku peduli, itu kenapa aku ingin memelukmu lekas, itu kenapa aku ingin ada bersammau segera, aku tahu rasanya pedih, kau tahu rasanya tidak di support sama sekali, kau tahu rasanya dihardik, aku tahu rasanya dibuang”

Tidurlah

” buat apa?aku ingin menikmati mataku selagi aku bisa melihat, sebentar lagi aku denganmu, ga ada yang peduli aku tidur jam berapa, mereka lebih peduli pada bajingan itu, yang tidur jam tiga hanya karena mabuk cinta, mereka lebih peduli pada TAI itu yang katanya hampir gila karena cinta, aku ? tak apa.”

Tidurlah sebentar saja

” aku selalu menguatkan, aku selalu ada untuk yang lain, tapi mereka tak pernah ada jika aku butuh ada”

Maka itu kau mendendam

” kamu lebih tahu, dadaku sakit lagi, jangan dulu….aku hanya ingin masjid dan sebuah panti asuhan, ijinkanlah “

Tidurlah sebentar saja, percayalah, kau sudah kelelahan aku tahu

” tak ada yang peduli, biarkan . mereka lebih peduli pada dia yang tidur jam 3 dan membiarkan anak-anak dan istrinya kelaparan demi cinta yang ditangguhkan”

Tidurlah

” baiklah, aku akan tidur bersamammu sekarang, ambil aku “

BAIKLAH

ENOUGH

love is not enough to change someone

love is not enough to make someone love you back

love is not enough to make someone fight for you and clearly

love is not enough to make some one stay

jika apa apa yang kamu sayangi selama ini tak mendengarkan mohonmu

jika apa apa yang kamu bela selama ini tak menganggapmu ada setelah ratusan mil jauhnya

jika apa apa yang kau temui tak bisa menghargaimu dan meninggalkanmu begitu saja dihadapmu

maka pergilah cinta cukup hanya untuk cinta

ada seseorang diluar sana yang menunggumu dan kau berhak mendapatkan yang lebih baik

yang membalas semua baikmu

yang mensetiamu sebagaimana kaupun setia

karena semua orang percaya kau akan selalu memaafkan, tapi semua juga percaya kali ini ENOUGH

Atas Namaku, Dengan Keteguhanmu

Untuk kamu yang pernah tersesat, tak bisa membedakan pagi dan petang

Aku enggan membuat ikatan, aku ragu, aku takut kehilangan

lalu kau datang dengan segala rapuhmu, enggan hidup dan bernafas

ada aku yang ternyata tak separahmu, aku ingin memberikan sesuatu yang tak lagi utuh, agar hatimu menjadi utuh kembali, tapi aku takut. punyaku berantakan, aku saja tak tahu isinya apa, tak teridentifikasi. aku ingin memberikannya tapi aku takut tak berharga dimatamu.

Ternyata saat kupergi berulang kali, kau memohon padaku untuk selalu tinggal, kau memintanya berulang ulang, dan kau tahu saat salah sedikit saja, aku bisa pergi meninggalkanmu juga.

aku ragu

lalu kau berjanji sampai kapanpun menerimaku apa adanya, aku rumahmu katamu, aku bahagiamu katamu. bahkan kau berjanji selalu ada. kau ingin hatimu utuh bersamaku

Aku ? ragu setengah mati karena tak mungkin jika……….

awalnya kau sangat sabar, meyakinkanku untuk sepenuhnya, aku kau rawat, seperti aku merawat fisikmu.

Luluh sudah aku dengan senyummu, kutitipkan padamu sesuatu yang tak utuh lagi, berkeping dan patah.

Kau ? menerimanya dengan berbinar, katamu pasti kuperbaiki. kau tak menghalangiku menemuiku mereka mereka yang pernah ada dihatiku, kau ikut menemuinya dan bahkan memulihkanku.

Sesekali aku melihat, apakah pekerjaanmu memperbaiki apa yang aku titipkan rapi di genggammu.

Aku lihat semakin rapi dan aku yakin kau semestaku sudah, aku tak pernah berpaling sekalipun dan menutup semua mungkin yang menawariku

Dan bahkan kelak, kaulah yang menghancurkannya berkeping keping berserakan, lebih parah saat kutitipkan pertama kali padamu

1 2 3 4 16