TANPAKU , KAMU KESULITAN MENJALANI PERAN UTAMAMU
Pada rona tengah malam aku terpikir, mungkin bagimu aku hanya cameo seorang figuran yang selalu ada disetiap adegan penting yang tengah kau jalani dari banyak kamera, dari banyak peran yang mengantarkanmu pada tawa pada bahagia pada sedih
Aku hanya seorang cameo
waktu itu kita bertemu disebuah angkot kumal dan entah kenapa wajahmu membuat transportasi buntut ini begitu sejuk,kau menyapaku dan tentu saja membuatku tak lancar menjawab, seolah aku menjadi beku, seolah aku menjadi bisu tiba tiba, mungkin aku perlu ke IGD waktu itu, andai saja tak segera berlalu, untuk sekedar menormalkan kembali aliran darahku.
Senyummu bagai bintang dan kamu seorang bintang, senyum yang dinantikan semua orang, bait demi bait kamu baca sempurna, scene demi scene kamu jalani. Disini kita dipertemukan kembali dalam sebuah ajang glamour sudut camera.
ahhh adegan canggung itu membuatmu memerah, menambah cerah rona pipimu. angin meniupkan rambutmu yang hitam kelam. Aku tahu kau selalu ingin tampil sempurna, seseorang yang selalu ingin sempurna dan tak ingin seorangpun melihat cacatmu.
Aku ? aku hanya cameo yang terkadang duduk disusut cahaya, kabur dan kadang dilupakan. Kamera itu menagngkap semua angel termanismu, menangkap cahaya dimatamu, menelusuri semua jiwamu. dan aku selalu jadi cameo dihidupmu diantara adegan adegan penting scenemu. aku berdiri disudut paling ujung, saat semua mata tak lagi bisa melihat apalagi memicingkan mata.
Terkadang kamera menangkap semua aktingku yg kadang kupaksakan, yang tak lagi natural, yang kaku dan buruk. Saat kamera utama berusaha mencari sosokmu, disitulah aku muncul tiba tiba, terdiam dan kadang menolongmu, menggenggam tanganmu saat kau terluka, saat kau terjatuh, aku menjadi penghiburmu.
Setelah hitungan menit berlalu tentu saja aku menjadi kelu, kita terpisah dan kau kembali kejalan utamamu, kau yang sempurna didepan kamera, tampak sempurna. dan aku hanya jadi cameo disetiap adeganmu. Berdiri diujung kamera, mengerucut sempurna. Tapi aku bahagia menjalaninya, karena aku mampu menangkap setiap gerakmu walau kau belum setenar Dian sastro di film AADC nya
Aku hanya cameo yang kadang harus bertanya “kamu nggak apa apa? kamu baik baik saja?” bahkan tanpa kutahu masalahmu aku kena marahmu, hanya sebuah peran yang tak penting.
Aku bahagia saat aku bertanya dan kau mengannguk, mengulurkan tanganmu, melepaskan sedihmu, melepaskan sakitmu, aku bahagia bisa membantumu berdiri dan fokus lagi ke kameramu.
mungkin itulah aku, seorang cameo tersenyum bahagia yang kutelan sendiri, melompat lompat bagai kanak yang memperoleh lolipop, saat kau kembali kekamera utama, gambarkupun mengabur, suaraku tak terdengar lagi.
Kamu tahu ? aku hanya cameo yang berjalan untuk menyempurnakan hidupmu, disetiap adegan pentingmu aku hanyalah figuran, tetapi tanpaku kamu tak akan sehebat dan setegak ini
Maka saat sorot gemerlap cahaya menghujanimu, biarlah aku pergi menghilang tanpa kata, tanpa gambar yang tertangkap.
Bagimu aku hanya cameo, yang kapan saja ada saat dibutuhkan. aku hanyalah seorang aktor yang tak harus selalu ada didepan kameramu. DAMN people yang tak berguna dan tak tahu cara melangkah dan menjadi bintang
Bagimu aku adalah sebuah Bokeh, yang membuat gambar utamamu tampil menakjubkan disebuah photo yang epic
Tanpaku , kamu kesulitan menjalani peran utamamu, tanpaku kamu tak akan sehebat ini.
Mungkin kau akan menemukan figuran yang lain, lebih hebat dariku………..