Stupidity Should be Painful

kebodohanPernah berbicara tentang kebodohan ? kita tak pernah lepas dari rasa bodoh sebelum kita benar benar bangkit.

Kau ingin tahu tentang kebodohan ?

Kebodohan yang pertama adalah saat kau tetap setia, mendidihkan tangis karenanya, sementara dia tak pernah peduli padamu.

Kebodohan kedua adalah kau begitu teguh mempertahankan cinta yang usang, dan dia sudah berpaling

Kebodohanmu yang ketiga adalah kau tetap percaya pada sebuah kenangan

Kebodohanmu yang keempat adalah kau begitu semangat mempertahankan kekecewaan, tapi tak memperdulikan cinta baru yang datang.

Kebodohanmu yang kelima adalah kau rela mendapat luka, padahal kau pantas untuk sebuah setia

Kebodohanmu yang ke enam adalah kau begitu kuat mempertahankan jiwamu tersakiti, untuk sebuah keyakinan yang kau anggap setia

Kebodohanmu yang ketujuh adalah kau diam menerima perlakuan yang sakitimu, yang kau bilang ini adalah sebuah kesabaran

Kebodohanmu yang kedelapan adalah kau terlalu setia menyimpan luka, dan membiarkan jiwa meringkih menangisi ketidakpekaan

Kebodohanmu yang kesembilan adalah kau berpura pura tak pernah terjadi apa apa, tapi jiwa ragamu sedang keropos dan sakit

Kebodohanmu yang kesepuluh adalah ketika kau belajar menerima keadaan tapi hatimu telah beku

Kebodohanmu yang kesebelas dan paling fatal adalah kau masih mencoba meyakinkan pada dirimu bahwa segala sakit, sesak, luka, perih yang kau derita masih saja kau sebut cinta padahal dia yang kau cinta  tersenyum dan bahagia tanpamu

Utuh, Seluruh, Tanpa Jenuh, Sungguh

“What would i do without your smart mouth drawing me in and you kicking me out got my head spinning, no kidding”

Apakah kau pernah mendapati dirimu terjatuh,tapi tak beranjak bangun, lalu kau mempersilahkan dirimu untuk jatuh dan tersungkur lebih dalam lagi, menghempaskan dan merelakan ruangan itu utuh untukmu. Tak peduli pada tiap luka yang menggores tubuh lemasmu

“you have got my head spinning, no kidding. I cant pin you down, whats going on in that beautiful mind. Im on your magical mystery ride and im so dizzy, dont know what hit me, but i will be alright”

Aku pernah berjalan begitu tegak, saat setiap pagi melihat senummu hadir, mengambilkan minum untukmu disetiap pagi dan malammu, menatap magic senyum manismu, mengagumi hatimu, mengagumi rahasia rahasia yang ada dikepalamu, menatap  kedalaman matamu. Akupun terjerembab mencandumu, pada hatimu utuh aku jatuh cinta dan tak mampu berdiri dan berbuat apa apa. Kaupun mengulurkan tanganmu, membuka hatimu, dan kemudian semua luka, siksa dan nestapa tak lagi berrati apa apa bagiku, karenamu semua baik baik saja.

“cause all of me loves all of you, loves your curves and all your edges. all your perfect imperfections”

Aku mencintaimu dalam badai, dalam panik, dalam senyummu, dalam cemberutmu, dalam manyunmu, dalam suka, dalam papa, sebab karena aku mencintaimu, maka semua akan menjadi baik baik saja, walaupun pernah pedihnya memperjuangkan sepedih pedihnya, dan selalu akan baik baik saja, bila itu tentang kamu.

“give your all to me, i will give my all to you, you are my end and my beginning, even when i lose im winning, cause i give you all of me, and you give me all of you”

kaulah seseorang itu yang datang dengan riang saat aku keseian dan tak tahu arah, pelipur lara dalam gulana, membuatku menang dalam tiap kekalahan, menjadi awal tiap kebahagiaan, mematahkan keraguan atas kesedihan yang kupikir tak pernah berakhir, membuatku berdetak saar debar menghilang, aku mencintaimu tanpa jeda, utuh seluruh, tanpa jenuh dan sungguh

Dan bila aku harus kehilanganmu, kau tahu betapa tak berartinya aku

Sungguh,Aku Tak Ingin Buatmu Marah

maafKu tak pernah ingin membuatmu marah, aku melihat begitu takut dan menyalanya bola matamu yang berapi api, lalu akupun berjanji tak ingin membuatmu marah apalagi menangis. Aku tak ingin melihat sorot mata penuh benci yang menyiratkan seolah aku tak pantas ada dihadapmu,aku kehilanganmu…..

Sungguh aku tak ingin membuatmu marah, membiarkanmu larut dalam akibat prasangka,membakar segenap perasaan rindu yang terjaga. Aku kehilangan dirimu saat itu, saat kau berhasil mengosongkanku dalam ingatanmu

Sungguh aku tak ingin membuatmu marah, tapi aku hanya manusia yang tak bisa menahan kekeliruandan salah, melakukan banyak hal bodoh, menjengkelkan lalu membuatmu muntab, dan aku kehilangan janjiku untuk tak membuatmu marah.

Sungguh aku tak ingin membuatmu marah, yang paling menyesal  adalah diriku sendiriku, aku telah gagal untuk bisa menyenangkanmu dan menenangkanmu

Tapi percayalah pada tiap kekurangan dan keterbatasanku, sungguh aku tak ingin membuatmu marah

Katamu, Aku adalah Rumahmu

kau adalah duniakuBukan hal yang mengada ada saat Mahatma Gandhi berkata ” where there is love, there is life”. Rasanya sangat paham betul saat menemukan kembali serpihan serpihan kehidupan yang telah lama hilang.

Mengenalmu lewat beribu ribu huruf yang tersebar acak pada jagat raya, diantara sajak rindu yang menggebu, diantara puisi puisi rindu yang sepi.

Kadang dia begitu manja, kadang kulihat dia begitu tabah dan tegar menjalani hidup. Dia adalah rumah yang selalu kutuju, yang selalu mengatakan padaku bahwa tak peduli dimanapun berada aku adalah rumah baginya. Tapi bagiku dia adalah rumah yang selalu kurindu, tempat dimana segala resah dan beban hidup menghilang. Aku jatuh cinta padanya saat melihatnya tertawa, ada sesuatu entah magnet apa yang membuatku tak bosan untuk melihatnya.

Dia yang selalu bawel dengan seluruh kecerobohan dan keteledoranku, namun dia menjadi begitu lembut saat mengusap kepalaku. Entah kenapa beban berat ribuan ton berasa hilang saat dia mengusap kepalaku, badanku berasa tentram saat dia mengulurkan tangannya, dunia berasa berhenti pada sebuah kedamaian sempurna.

Dia cerdas, dia adalah segalanya. Dia adalah dunia yang kupunya. Dia yang mampu menerjemahkan segala dongeng jagat raya yang ada dikepalaku, dia tak pernah payah mendengarkan apapun yang kuceritakan dengan antusias.

Ini tentang kau, yang saat aku meributkan bagaimana rumah yang akan kita tinggali kelak dan katamu  “bagiku, kamu adalah rumah yang selalu aku tuju.” Sejak saat itu aku terdiam, aku berjanji tak akan pernah menyakitimu lagi. Tapi sayangnya aku selalu membuatmu marah.

Bagiku, kau adalah duniaku yang selalu membuatku jatuh cinta berkali kali.

1 2 3